Status pagi ini


1

Tak selamnya di media sosial itu selalu berisi status kebencian dan makian, beberapa diantaranya ada status-satus positif yang mencerahkan dan menyadarkan kita akan sesuatu hal. Pagi ini ketika bangun tidur seusai solat subuh saya membuka laptop dan menghidupkan hotspot dari ponsel, lalu menghubungkannya ke laptop. Kebetulan hari ini saya kuliahnya siang.

Ketika membuka laman facebook, saya melihat status seorang teman di beranda depan yang bertuliskan “lebih baik kehilangan masa muda, daripada kehilangan masa depan”. Saya tertegun membacanya sambil memikirkan makna kalimatnya yang dalam tersebut. Dalam hati, saya mengamini statusnya.

Melihat kondisi sekarang, banyak remaja yang dimabuk masa muda. Suka berfoya-foya. Suka keluyuran kesana sini dengan temannya, dan seringkali gara-gara yang demikian kuliahnya sering terabaikan. Mereka lupa tujuan utamanya datang jauh jauh dari kampung ke kota untuk menuntut ilmu. Karena tergoda rayuan teman, dan jika menolak dianggap nggak gaul dan kampungan, maka mereka menerima saja ucapan temannya yang menyesatkan itu.

Padahal dikampung orangtuanya sudah mati matian mencari uang, dan menghemat sebisa mungkin supaya kiriman uang bulanan pada anaknya tidak macet, sehingga anaknya tidak terlunta-lunta diperantauan. Tapi kita sebagai anak sering kali mengabaikan amanah orang tua kita tersebut.

Saya setuju dengan staus teman tersebut, lebih baik kita kehilangan masa muda daripada kehilangan masa depan. Biarlah dianggap tidak gaul, kolot, dan kampungan. Yang penting langkah kita tidak melenceng dari tujuan utama dalam meraih masa depan yang lebih baik. Menjadi insan yang berkualitas dan dapat bersaing dilingkungan kerja nantinya.

Saya teringat status teman di BBM beberapa hari yang lalu,”ketika kamu berhasil teman-temanmu akhirnya tahu siapa kamu, ketika kamu gagal. Kamu akhirnya tahu siapa sesungghunya teman-temanmu”. Jadilah orang yang berhasil, sehingga teman-teman yang menganggapmu dulu kuper mengetahui bahwa kamu memang memiliki alasan yang kuat untuk hal tersebut.

Ketika kita sukses, maka hal tersebut akan menjadi kebanggan tersendiri bagi orangtua, karena usahanya selama ini menyekolahkan kita tidak sia-sia. Marilah kita belajar menghargai kesempatan sebelum kesempatan itu berlalu. Karena kesempatan itu tidak akan pernah datang untuk yang kedua kalinya seperti kesempatan pertama.

Padang, 25 November 2015

Tinggalkan komentar